Flow
Chart Metodologi Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan saling berhubungan, dimana suatu proses yang dilakukan merupakan bagian dari tahapan yang menentukan proses selanjutnya. Dengan demikian perlu adanya suatu metodologi penelitian sebagai langkah untuk melakukan tahapan-tahapan tersebut secara teliti dan sistematis. Agar lebih mempermudah dalam membacanya, maka disajikan dalam bentuk gambar diagram alir sebagai berikut:
Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan saling berhubungan, dimana suatu proses yang dilakukan merupakan bagian dari tahapan yang menentukan proses selanjutnya. Dengan demikian perlu adanya suatu metodologi penelitian sebagai langkah untuk melakukan tahapan-tahapan tersebut secara teliti dan sistematis. Agar lebih mempermudah dalam membacanya, maka disajikan dalam bentuk gambar diagram alir sebagai berikut:
3.2. Langkah-Langkah Dalam Penelitian
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian:
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian:
3.2.1. Studi Literatur
Tinjauan
pustaka berupa konsep, teori dan generalisasi yang dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan landasan-landasan pemikiran yang dapat menunjang penelitian
ini. Tahap ini dilakukan dengan jalan membaca buku-buku, jurnal dari penelitian
sebelumnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini dan mencari referensi
materi pendukung lainya seperti dari internet. Salah satu referensi utama dalam
penelitian ini yaitu buku yang berjudul “Perancangan Produk” yang ditulis oleh
Rosnani Ginting (2009).
3.2.2. Observasi dan Wawancara
Observasi
dilakukan untuk mengamati langsung kegiatan konsumen, yakni kalangan mekanik
atau operator perbengkelan manufaktur dan otomotif yang sering menggunakan
treker beraing dalam kegiatan pekerjaanya. Sedangkan wawancara dilakukan untuk
mengetahui secara langsung tentang kebutuhan dan keinginan konsumen mengenai
treker yang sering gunakan untuk membantu kegiatanya.
Sebelum dilakukan
perancangan dan pengembangan produk, pada penelitian ini terlebih dahulu
dilakukan observasi dan wawancara terhadap konsumen yang banyak melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan maintenance and repair guna mencari
informasi tentang produk yang perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen khususnya dari kalangan pengguna alat-alat
bantu teknik yaitu kalangan operator dan mekanik perbengkelan.
Dari hasil observasi yang dilakukan di beberapa tempat jasa perbaikan dan perawatan mesin atau alat seperti bengkel sepeda motor, bengkel jasa pembubutan dan departemen Maintenance and Repair sebuah perusahaan manufaktur, dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan dari konsumen menginginkan pengembangan dari alat bantu perbengkelan yang berfungsi untuk membantu melepaskan komponen sejenis bearing, chuck, spi dan poros engkol atau sering disebut dengan treker bearing.
Dari hasil observasi yang dilakukan di beberapa tempat jasa perbaikan dan perawatan mesin atau alat seperti bengkel sepeda motor, bengkel jasa pembubutan dan departemen Maintenance and Repair sebuah perusahaan manufaktur, dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan dari konsumen menginginkan pengembangan dari alat bantu perbengkelan yang berfungsi untuk membantu melepaskan komponen sejenis bearing, chuck, spi dan poros engkol atau sering disebut dengan treker bearing.
Setelah dilakukan observasi dan wawancara langsung
kepada konsumen didapat informasi bahwa kebanyakan konsumen menginginkan
pengembangan dari treker tersebut karena berbagai alasan, antara lain:
1. Treker merupakan alat bantu yang memiliki peran
penting dalam kegiatan perbengkelan, karena dalam mengerjakan perbaikan dan
perawatan komponen, treker banyak digunakan untuk melepaskan komponen-komponen
yang mempunyai tingkat presisi pekerjaan yang tinggi seperti bantalan bearing,
chuck, spi, poros engkol, roda gigi dan lain-lain.
2. Untuk menggunakan treker bearing ulir
konvensional, konsumen rata-rata membutuhkan waktu pengerjaan yang relatif lama
sehingga dapat mempengaruhi keefisienan pekerjaan dari segi waktu.
3. Dalam proses melepaskan komponen roda gigi,
banyak terjadi kerusakan pada komponen tersebut karena terjadi gesekan dari
pengait dan batang ulir treker yang mengakibatkan cacat pada permukaan komponen
sehingga berakibat tidak presisinya komponen tersebut ketika dipasang kembali.
4. Pada kasus tertentu, sering kali treker yang
mengalami kerusakan akibat bergesekan dengan komponen, sehingga membutuhkan
biaya lagi untuk mempebaiki treker atau pembelian treker baru.
5. Membutuhkan tenaga ekstra ketika harus membuka
atau melepaskan komponen mesin yang sulit karena kesesakan pemasangan
sebelumnya.
3.2.3. Identifikasi Masalah
Identifikasi
masalah merupakan tahapan penting di dalam suatu penelitian, dimana keadaan
yang ada di lapangan, dirumuskan secara sistematik berdasarkan hasil studi
literatur. Identifikasi masalah yang baik akan menjadi arah dan pembatas ruang
lingkup penelitian, yang akan berpengaruh terhadap efektivitas penelitian yang
dilakukan. Pokok permasalahan penelitian ini yaitu bagaimana mengidentifikasi
kebutuhan konsumen ke dalam spesifikasi teknis produk yang diinginkan konsumen
tersebut dan terdokumentasi secara terstruktur ke dalam spesifikasi teknis produk.
3.2.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada
tugas akhir ini adalah menghasilkan rancangan treker bearing dengan standar
baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Perancangan tersebut dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan
menganalisis tingkat kepentingan suatu kebutuhan dan keinginan konsumen untuk sebuah treker bearing dalam
mengembangkan produk tersebut.
2. Mengintegrasikan
kebutuhan dan keinginan konsumen (suara konsumen/Customers Voice) ke dalam
proses perancangan konsep produk treker bearing dengan standar baru.