Jumat, 03 November 2017

FLOW CHART METODOLOGI PENELITIAN

Flow Chart Metodologi Penelitian

            Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan saling berhubungan, dimana suatu proses yang dilakukan merupakan bagian dari tahapan yang menentukan proses selanjutnya. Dengan demikian perlu adanya suatu metodologi penelitian sebagai langkah untuk melakukan tahapan-tahapan tersebut secara teliti dan sistematis. Agar lebih mempermudah dalam membacanya, maka disajikan dalam bentuk gambar diagram alir sebagai berikut:

3.2. Langkah-Langkah Dalam Penelitian
        Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian:

3.2.1. Studi Literatur
Tinjauan pustaka berupa konsep, teori dan generalisasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan landasan-landasan pemikiran yang dapat menunjang penelitian ini. Tahap ini dilakukan dengan jalan membaca buku-buku, jurnal dari penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini dan mencari referensi materi pendukung lainya seperti dari internet. Salah satu referensi utama dalam penelitian ini yaitu buku yang berjudul “Perancangan Produk” yang ditulis oleh Rosnani Ginting (2009).

3.2.2. Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan untuk mengamati langsung kegiatan konsumen, yakni kalangan mekanik atau operator perbengkelan manufaktur dan otomotif yang sering menggunakan treker beraing dalam kegiatan pekerjaanya. Sedangkan wawancara dilakukan untuk mengetahui secara langsung tentang kebutuhan dan keinginan konsumen mengenai treker yang sering gunakan untuk membantu kegiatanya.
Sebelum dilakukan perancangan dan pengembangan produk, pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan observasi dan wawancara terhadap konsumen yang banyak melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan maintenance and repair guna mencari informasi tentang produk yang perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen khususnya dari kalangan pengguna alat-alat bantu teknik yaitu kalangan operator dan mekanik perbengkelan.

Dari hasil observasi yang dilakukan di beberapa tempat jasa perbaikan dan perawatan mesin atau alat seperti bengkel sepeda motor, bengkel jasa pembubutan dan departemen Maintenance and Repair sebuah perusahaan manufaktur, dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan dari konsumen menginginkan pengembangan dari alat bantu perbengkelan yang berfungsi untuk membantu melepaskan komponen sejenis bearing, chuck, spi dan poros engkol atau sering disebut dengan treker bearing.

Setelah dilakukan observasi dan wawancara langsung kepada konsumen didapat informasi bahwa kebanyakan konsumen menginginkan pengembangan dari treker tersebut karena berbagai alasan, antara lain:

1. Treker merupakan alat bantu yang memiliki peran penting dalam kegiatan perbengkelan, karena dalam mengerjakan perbaikan dan perawatan komponen, treker banyak digunakan untuk melepaskan komponen-komponen yang mempunyai tingkat presisi pekerjaan yang tinggi seperti bantalan bearing, chuck, spi, poros engkol, roda gigi dan lain-lain.
2. Untuk menggunakan treker bearing ulir konvensional, konsumen rata-rata membutuhkan waktu pengerjaan yang relatif lama sehingga dapat mempengaruhi keefisienan pekerjaan dari segi waktu.
3. Dalam proses melepaskan komponen roda gigi, banyak terjadi kerusakan pada komponen tersebut karena terjadi gesekan dari pengait dan batang ulir treker yang mengakibatkan cacat pada permukaan komponen sehingga berakibat tidak presisinya komponen tersebut ketika dipasang kembali.
4. Pada kasus tertentu, sering kali treker yang mengalami kerusakan akibat bergesekan dengan komponen, sehingga membutuhkan biaya lagi untuk mempebaiki treker atau pembelian treker baru.
5. Membutuhkan tenaga ekstra ketika harus membuka atau melepaskan komponen mesin yang sulit karena kesesakan pemasangan sebelumnya.

3.2.3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahapan penting di dalam suatu penelitian, dimana keadaan yang ada di lapangan, dirumuskan secara sistematik berdasarkan hasil studi literatur. Identifikasi masalah yang baik akan menjadi arah dan pembatas ruang lingkup penelitian, yang akan berpengaruh terhadap efektivitas penelitian yang dilakukan. Pokok permasalahan penelitian ini yaitu bagaimana mengidentifikasi kebutuhan konsumen ke dalam spesifikasi teknis produk yang diinginkan konsumen tersebut dan terdokumentasi secara terstruktur ke dalam spesifikasi teknis produk.

3.2.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah menghasilkan rancangan treker bearing dengan standar baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Perancangan tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kepentingan suatu kebutuhan dan keinginan   konsumen untuk sebuah treker bearing dalam mengembangkan produk tersebut.
2. Mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan konsumen (suara konsumen/Customers Voice) ke dalam proses perancangan konsep produk treker bearing dengan standar baru.