Rabu, 23 Maret 2016

HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA

§  Budaya dan Bahasa

Ketika berbicara mengenai budaya, kita harus mau membuka pikiran untuk menerima banyak hal baru. Budaya bersifat kompleks, luas dan abstrak. Budaya tidak terbatas pada seni yang sering kali dilihat dalam gedung kesenian atau tempat bersejarah, seperti museum. Tetapi, budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya mempunyai banyak aspek yang turut menentukan prilaku komunikatif. Beberapa orang bisa mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain. Hal ini dikarenakan budaya mempunyai keistimewaan sendiri. Budaya masyarakat satu berbeda dengan masyarakat yang lainnya sehingga seseorang harus bisa menyesuaikan perbedaan-perbedaannya. Kebudayaan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.

Ada banyak unsur yang membentuknya budaya, termasuk bahasa, adat istiadat, sistem agama dan politik, perkakas, pakaian dan karya seni. Bahasa merupakan perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi, baik melalui tulisan, lisan ataupun gerakan.

Sebagai perwujudan budaya, bahasa dapat berperan dalam dua hal:

1.       Sebagai alat untuk berekspresi , berkomunikasi, mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
2.       Sebagai alat untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra) , mempelajari naskah-naskah kuno dan mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

§  Pengaruh Budaya Terhadap Sastra

Bahasa tidak hanya menuai hubungan dengan budaya, tetapi juga sastra. Bahasa mempunyai peranan yang penting dalam sastra karena bahasa punya andil besar dalam mewujudkan ide/keinginan penulisnya. Banyak hal yang bisa tertuang dalam sebuah sastra, baik itu puisi, novel, roman, bahkan drama. Setiap penulis karya sastra hidup dalam zaman yang berbeda dan perbedaan zaman inilah yang turut ambil bagian dalam menentukan warna karya sastra mereka. Oleh karena itu, ada beberapa periode dalam penulisan karya, seperti Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 45, Angkatan 66 dan sebagainya. Setiap periode mengangkat latar belakang yang berbeda-beda sesuai zaman dan budaya saat itu.

Perbedaan karya sastra setiap periode bukanlah semata-mata karena ide/gagasan dari penulisnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik dan budaya yang terjadi pada saat itu. Bahkan, jika kita mau menuntut karya sastra dari awal sampai sekarang dan meneliti lebih dalam mengenai latar belakang ideologi saat itu, kita bisa mendapati bagaimana proses perjalanan Bangsa Indonesia. Meskipun karya sastra di Indonesia bisa dibilang hampir pada posisi tengah, tidak terlalu menonjol dan tidak terpuruk, namun perlu disadari bahwa budaya barat sedikit demi sedikit, dari waktu ke waktu, turut mempengaruhi karya sastra Indonesia. Para peneliti sastra pun menjadi asing dengan dengan tradisi yang dimiliki oleh sejarah panjang sastra di Indonesia, melalui karya-karya sastra yang ada.

Budaya dan sastra mempunyai ketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin didalam sastra. Masinambouw mengatakan bahwa sastra (bahasa) dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusia didalam masyarakat, bahasa (sastra) adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi.

Sebagai contoh, kesusastraan Indonesia. Kesusastraan Indonesia menjadi potret sosial budaya masyarakat Indonesia. Tidak jarang, kesusastraan Indonesia mencerminkan perjalanan serjarah Indonesia, kegelisahan kultural dan manifestasi pemikiran Bangsa Indonesia. Misalnya, kesusastraan zaman Balai Pustaka (1920-1933). Karya-karya sastra pada zaman itu menunjukan problem kultural ketika Bangsa Indonesia dihadapkan pada budaya Barat

Kamis, 17 Maret 2016


Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan budaya adalah hubungan yang sangat begitu erat dalam satu ikatan hingga sulit untuk dipisahkan. Kebudayaan berasal dari manusia itu sendiri dengan menciptkan kebudayaannya masing-masing serta menggunakan ciri khasnya tersendiri. Manusia adalah makhluk yang begitu sempurna yang diciptakan oleh tuhan yang maha esa sehingga manusia juga bisa menciptakan budaya yang sempurna . Budaya terjadi dari kehidupan-kehidupan sehari manusia yang sudah diatur oleh yang maha kuasa.

Manusia
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna, manusia mempunyai akal pikiran dan jiwa raga yang dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Manusia juga makhluk tuhan yang sangat membutuhkan interaksi dengan masyarakat lainnya sehingga manusia mempunyai kebiasaan membuat komonitas atau kelompok untuk mempermudah berinteraksi sesama kebiasaannya dan ciri khasnya masing-masing. Kehidupan manusia sangat kompleks dengan manusia lainnya seperti perbedaan kelompok, ras, budaya, dan lainnya tetapi sebagi kelompok yang telah dijadikannya itu, manusia harus bisa mengembangkannya dengan menjadikankan kelompok itu baik dimata semua orang maupun diri kelompok itu sendiri. Kelompok adalah salah satu kebudayaan yang telah dibuat manusia pada masa lampau. Hingga saat ini budaya masih kental dan tidak dapat dipisahkan oleh manusia. Kebudayaan itu adalah manusia dan manusia itu adalah kebudayaan jadi maksudnya kebudayaan ada suatu proses pembentukan individu yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan sehingga harus menjadikan budaya itu menjadi konkret.
Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu proses interaksi individu yang telah dibuat oleh manusia. Komunitas budaya itu sendiri sangat beragam-ragam terutama di Indonesia yang sangat banyak aneka ragam budaya Indonesia yang berbeda.

Kebudayaan wujud pembuktian bahwa suatu kelompok adalah adanya saling memahami terhadap budaya lainnya termasuk budayanya sendiri. Hal yang harus dilakukan agar itu tetap terjaga adalah sebagai generasi penurus nenek moyang kita. Kita harus bisa memahami arti budaya terlebih dahulu bila kita, pahamilah dengan rasa sayang dan bangga terhadap budaya kita sendiri bila itu dilakukan pasti sangat mudah untuk dipahami lalu kembangkanlah budaya tersebut dengan ide-ide yang menjadikan budaya tersebut semakin baik dimata masyarakat dan harus terima kritikan apapun sehingga bersedia menjadi lebih baik. Hal penting untuk menjaga budaya sendiri adalah dengan tidak mudah terpengaruh dengan budaya-budaya lain yang membuat budaya tersebut hilang. Agar tidak mudah terpengaruh kita harus memperhatikan maksud dan tujuan budaya lain masuk dilingkungan budaya kita.

KESIMPULAN :

Hal penting untuk menjaga budaya sendiri adalah dengan tidak mudah terpengaruh dengan budaya-budaya lain yang membuat budaya tersebut hilang. Agar tidak mudah terpengaruh kita harus memperhatikan maksud dan tujuan budaya lain masuk dilingkungan budaya kita.